Wednesday, April 30, 2014

Sukses Dulu, Baru Galau :)

Assalamu'alaikum..
Hehehe judul di atas gak bermaksud nyindir orang lain, tapi maaf ya kalau ada yang kesindir.. Oh gak ada yang kesindir? Yaudah.
Sebenernya itu judul berisi sindiran buat pribadi admin blog "ah sudahlah" ini. Hehehe. Kenapa begitu? 
Jadi gini ceritanya... Gue ngeliat banyak anak-anak remaja (terutama SMA) yang rentan banget kena namanya Virus Merah Jambu, you know lah.. Virus "yang katanya cinta" itu. Dan yang lebih gue heran lagi, virus itu menjangkit orang-orang yang seharusnya mereka sudah tahu, kalau itu virus yang berbahaya bagi kesehatan hati dan iman mereka *saik.
Oke oke, gue akui kalau waktu itu gue pernah mengalami virus mematikan itu, tapi sekarang udah nggak kok:) Virus itu sudah dimusnahkan dan insyaAllah gak akan nempel dan bersarang lagi di sini *nunjuk hati*

Boleh sedikit ber-story telling gak? Boleh yaaaa... Pleaseeeee :") *maaf mulai gak jelas*
Dulu gue pernah liat ikhwan (lelaki) yang subhanAllah deh alimnya. 'Lumayan ganteng', suara dia pas adzan itu cukup buat bikin merinding, tatapannya tajam, dan wajahnya itu memancarkan aura yang bikin terpana seakan bercahaya.
Hmm gak perlu diperjelas dia ini kelas berapa, yang jelas, setelah dia melaksanakan Ujian Nasional dan sedikit lagi akan melangkahkan kaki ke luar dari ruang lingkup garis keras kehidupan sekolah menengah, huft, mulai keliatan 'ganjen'nya. Sebelumnya, gue gak pernah liat dia 'berinteraksi' dengan lawan jenisnya sedekat itu. Sedekat apa? yaa pokoknya segitu. Padahal biasanya dia selalu menghindar kalau kontak mata dengan lawan jenis. Tapiii... nyatanya saat UN merubah segalanya, dia agak sedikit 'brutal'.
Dan yang sebelumnya gue jarang banget bahkan gak pernah liat di berkicau penuh kegalauan, kini lebih sering berkicau penuh kegalauan dan penuh ke-'kode'-an. Dan ini membuat gue curiga...... Gak cuma curiga, tapi juga mengurangi pandangan gue tentang 'dia itu orangnya alim, baik, gak macem-macem etc'.
Memang, gue belum tau kebenaran tentang perasaan dia. Bisa aja, dia berkicau galau tentang keluarganya. But I trust my feelings, and my friends feelings of his twit.
Duh, kenapa jadi ngomongin orang ya? Astaghfirullah, maaf kawan. Tapi ini jadi pelajaran buat gue juga, dimana orang-orang yang dulunya gini, dulunya gitu, perasaannya gini, perasaannya gitu, bisa berubah dalam kurun waktu yang cukup singkat dan tidak terduga. Selain itu, gue juga belajar dari dia kalau VMJ itu tetep gak bagus. Liat aja, dulunya gue beranggapan bahwa dia sosok yang luar biasa menginspirasi, dan gak pernah mainin yang namanya 'hati dan cinta'. Setelah gue tau dia ternyata memainkan api itu, gue jadi menghapus anggapan positif tentangnya.

Nah, cerita itu hampir sama dengan cerita admin.. Cuma bedanya ini berkebalikan. Dulu gue pernah memainkan api perasaan, yang sampe sering galau, tiada hari nyebut nama'nya', pokoknya everything about 'a name'. 
Setelah sekian lama mengalami perasaan aneh itu, gue dibangunkan oleh ujian. Ujian Tengah Semester dan Ujian Nasional. Perihal Ujian Nasional-yang-menjadikan-alasan-anti-galau-alias-move on, udah gue post di postingan sebelumnya. Ujian Tengah Semester? Hmm jadi UTS genap kali ini bertemakan 'essay'. Yap. Lalu apa hubungannya? Essay berarti kita harus belajar penuh, bahkan hingga titik darah penghabisan. Karena, gue ngeri aja, kalau soal essay dan gue nge-blank alias gak bisa jawab, akan terasa sedikit memalukan ketika lembar jawaban hanya bertuliskan nomor soal atau sekedar 'diketahui' dan 'ditanya' -_- jadi gue berusaha sekuat tenaga untuk bisa lolos UTS essay menjemukan ini.
Karena kesibukan belajar inilah, gue jadi 'agak' lupa siapa 'dia'. Sesekali gue inget, tapi ingatan itu langsung hancur karena materi UTS yang lumayan banyak. Finally, gue berhasil melalui UTS ini, dan alhamdulillah, semua jawaban terisi dengan 100% yakin (entah kalau nilai). Setelah pembagian raport...... Aaaaaaaa! Nilai UTS gue mendadak naik. Rata-rata di atas 85, bahkan banyak yang 90, dan nilai mendapat nilai biologi tertinggi di kelas, yaitu 98. Sebenernya itu bisa 100, tapi gue salah di fungsi vitamin C -_- but Alhamdulillah :) setidaknya ortu bilang bagus, dan mereka bangga.

Oke, maaf banget kalau gue tadi keliatan jumawa. Lalu, ada apa dengan UTS itu? Setelah melihat nilai-nilai menyilaukan itu, gue langsung menjadi 'study-holic' yang artinya kecanduan belajar. Gue semakin menggebu untuk dapet nilai bagus di ujian, semakin berharap agar selalu mendapat nilai di atas 85 (di pelajaran kewarganegaraan sekalipun). Semua kegilaan belajar itu membuat gue melupakan banyak hal. Melupakan 'dia', dan bahkan melupakan organisasi dan ekskul. Menurut pikiran ini, terlalu banyak waktu terbuang jika terus memikirkan hal yang tidak ada hubungannya dengan Perguruan Tinggi Negeri nanti. 10 menit saja memikirkan hal 'sampah' itu, 10 menit terbuang untuk menghapalkan tugas dan fungsi Mahkamah Internasional. Sayang kan?

Buat gue, terserah orang mau beranggapan apa, beranggapan bahwa gak gaul karena gak pernah galau, beranggapan kalau terlalu serius jadi gak asik, dan hal lainnya.. Tapi liat nanti siapa yang maju. 
Untuk apa galau karena cinta atau karena dia? Untuk apa mikirin dia kalau dia gak mikirin kita? Sekalipun dia mikirin kita, lalu apakabar dengan masa depan di sana? Sudah yakin akan diterima di Perguruan Tinggi favorit? Sudah yakin lolos seleksi pekerjaan? Sudah yakin mapan? Sudah yakin menang di persaingan dunia kerja nanti? Apa? Mau membahagiakan seseorang di sana? Yakin sudah membahagiakan orangtua atau saudara atau kerabat? Sudah yakin telah menjadi pribadi yang baik dan bisa bertanggungjawab?
Kalau belum yakin, urungkan niat untuk terus galauin dia/galauin itu. Urungkan niat untuk punya perasaan 'merah jambu' yang bisa membunuh bagi siapapun yang belum pantas untuk merasakanya terhadap lawan jenis yang tidak semestinya.
Galau? Haha, sukses aja dulu :)
Wassalamu'alaikum =)

"Cinta memang anugerah, karena itu jagalah anugerah itu hingga ia datang di waktu yang tepat"

No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com