Friday, December 20, 2013

Sukses yang Tertunda

Assalamu'alaikum...
Duh duh duh.  Di postingan ini gue pengen berbagi kesedihan. Rada gak enak sih didengernya.. Tapi emang itu yang gue rasain.
Oke jadi gini.. Kesedihan gue ini timbul karena.. Karena......  Nilai raport -_-
Hmm nilai yang gue dapetin sebenernya bagus-bagus.. Di atas 80 semua, seperti yang gue harapkan sebelumnya. Tapi, entah kenapa.. Peringkat gue di kelas terjun payung gitu aja. Yang dulunya gue peringkat ke-6, jatuh ke peringkat...... peringkat..... Ah tolonglah. Angka 14 sukses bikin gue drop.
Bayangkan.. Kenapa bisa-bisanya gue terjun 8 angka. It's so.. Argh!

Hem oke *tarik napas*. Gue gak ngerti di saat semua nilai gue merangkak naik namun berbanding terbalik dengan peringkat di kelas. Apa mungkin saingan gue kali ini adalah manusia-manusia ajaib (?) Manusia yang tahan banting dan tak terkalahkan. Atau sebenernya mereka adalah manusia biasa yang mudah untuk dikalahkan namun gue-nya aja yang kurang greget usahanya? 

Kedua hipotesis itu ada benarnya. Cuma, gue lebih condong ke hipotesis kedua.. Kenapa? Yaa gue ngerasa kalo belajar gue selama ini masih kurang greget. Dulu waktu kelas SMP dan kelas sepuluh, gue rela mengorbankan waktu tidur untuk berkutat dengan pelajaran. Dan di kelas sebelas ini, gue gak bisa sepenuhnya mengorbankan waktu tidur itu. Setiap mencoba bertahan membuka mata demi mengejar mimpi *anjas* tiba-tiba mata indah ini terpejam begitu saja -_- Dan tetap tertutup hingga adzan subuh berkumandang...

Intinya, gue merasa sangat KURANG GREGET belajarnya dan usahanya. Yaa ini yang gue rasakan;  berbeda dengan apa yang orang-orang sekitar gue rasakan.. Mereka justru merasa kalau usaha gue udah melampaui manusia normal (oke ini lebay). Tapi serius deh. Ketika gue uring-uringan di lantai meratapi peringkat gue yang terpuruk.. Kakak gue bilang: "Yah baru juga sekali gak masuk sepuluh besar.. Lah dulu mba pas SMA gak pernah masuk sepuluh besar. Dan gak apa-apa tuh. Yang penting pemahamannya, bukan peringkatnya.." Okeh. Hanya saja menurut gue, akan lebih baik jika pemahaman itu berbanding lurus dengan peringkat yang didapat. Itu akan terasa lebih membanggakan.

Huaaa. Gue ngerasa gagal berperang dengan teman sendiri. Dan lebih, gue mungkin mengecewakan dan gagal menepati janji gue kepada seseorang... Seseorang yang meminta gue untuk berada di peringkat satu. Tau gak sih? Dengan segenap usaha yang bisa gue lakukan, ambisi, optimisme, harapan dan do'a, inilah hasilnya: gue gagal menjadi nomer satu.
Hmff terjatuh sekali ini sangat amat sakit. Karena jangankan menepati janji. Untuk meraih 10 besar pun tidak :(

***Hey!! Wake UP, Putri! Apa gunanya menyesali yang sudah terjadi? Semua penyesalan gak akan ngerubah keadaan. Lagipula, apa yang gue dapetin ini masih membanggakan di mata orangtua gue. Mungkin memang, 'dia' tempat menaruh janji itu masih menjadi beban buat gue. Tapi, hey.. Lebih penting mana kalimat dan harapan dari orangtua dengan kalimat dan harapan dari seseorang yang masih semu itu? Keep rising up! Seberapapun hasil itu, itulah hasil yang Allah percayakan. InsyaAllah.. Allah telah menyimpan hasil yang lebih baik dari hasil sekarang. Dan bahkan, lebih baik dari hasil yang sekarang diimpikan..

Seperti kata salah seorang senior gue: "Kenapa doa saya sering tidak dikabulkan? Sering pertanyaan seperti itu. Rileks aja.. Allah mungkin menggantinya dengan yang lebih baik". Artinya, ketika do'a dan bahkan usaha itu masih belum menghasilkan hasil yang memuaskan.. janganlah kita (terutama gue) bergalau hati. Karena, di balik kegagalan itu, terdapat rahasia dan rencana Allah yang lebih indah menanti kita disana.. Lebih Besar. Lebih Membanggakan. Lebih Sulit Ditebak. Lebih Mengagetkan.

Terlebih lagi, jika masih saja mengeluhkan hasil ini.. Itu sama saja dengan menentang takdir yang sudah dituliskan. Semua yang terjadi adalah takdir. Semua yang tertulis adalah takdir. Dan semua yang tertulis itu adalah keputusan Allah. Dan semua keputusan Allah adalah indah..

Sebenarnya, kejadian atau lebih tepatnya 'kejatuhan' gue ini ada hikmahnya. Pertama, gue sadar kalo gue jarang bersyukur; entah itu bersyukur karena hasil ulangan harian, kesehatan yang gue punya, dan waktu yang gue punya. Kedua, kurang memanfaatkan kesempatan dan waktu dengan baik. Ketiga, terlalu mengharap yang padahal ketika gue berharap lebih dan sangat teramat ambisius maka ambisi itulah yang membuat gue jatuh. 
Mungkin itu beberapa hikmah yang gue dapet dari kejadian hari ini. Semoga saja, jatuhnya gue ini cuma terjadi sekali, dan jangan terulang lagi. Dan Bismillah.. Semester depan gue bisa berusaha lebih baik lagi. Lebih mengharap ridho Allah daripada mengharap yang lain-lain. Semoga Allah benar-benar menggantikan ini semua dengan 'sesuatu' yang lebih menakjubkan :) InsyaAllah...

Tetap semangat buat admin blog lucu ini! :) Seperti kata orang-orang: "Sejatinya, kegagalan merupakan sukses yang tertunda".

No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com